Mengapa Perlu Penguat Vaksin Polio untuk Belajar di Luar Negeri? • ProHealth

Polio adalah penyakit menular dan berbahaya. Penyakit ini paling sering menyerang anak di bawah usia 5 tahun dan menyerang sistem saraf sehingga bisa menyebabkan kelumpuhan. Karena polio menular, vaksinasi polio wajib dilakukan sebelum menetap di luar negeri. Meski di Indonesia kasusnya sangat jarang, namun ada risiko penularan saat berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai belahan dunia yang status kesehatannya tidak kita ketahui.

Mengapa Perlu Penguat Vaksin Polio untuk Belajar di Luar Negeri?
Berdasarkan data Global Polio Eradication Initiative, pada tahun 2018-2019 kasus polio dilaporkan di 18 negara yaitu Nigeria, Pakistan, Angola, Benin, China, Ethiopia, Filipina, Ghana, Indonesia, Mozambik, Niger, Mozambik, Myanmar, Somalia , Papua Nugini. Guinea, Republik Afrika Tengah dan Republik Demokratik Kongo.
Pada 19 September 2019, Kementerian Kesehatan Filipina mengeluarkan Jumpa pers tentang Kejadian Luar Biasa Polio (KLB) di Filipina. Juga dipastikan bahwa virus polio terdeteksi di selokan di Manila dan saluran air Davao selama pengawasan rutin polio di lingkungan.
Baca Juga: Vaksin merupakan syarat mutlak sebelum kuliah di luar negeri
Vaksinasi Penguat IPV
Vaksinasi Booster yang dilakukan sebelum melanjutkan studi ke luar negeri adalah vaksinasi IPV (Inactivated Polio Vaccine). Vaksin IPV diberikan melalui suntikan ke otot baik sendiri atau diberikan bersamaan dengan vaksinasi lainnya.
Orang dewasa yang berisiko tinggi akan menerima 1 hingga 3 dosis IPV, tergantung pada riwayat vaksinasi sebelumnya. Bila belum pernah mendapatkan vaksin polio, vaksin polio belum lengkap atau status vaksinasi belum diketahui, maka dosis pertama diberikan dengan selang waktu 4-8 minggu dan dosis ketiga diberikan 6-12 bulan setelah pemberian dosis kedua.
Orang dewasa yang pernah menderita polio lengkap saat masih anak-anak dan akan melakukan perjalanan ke negara berisiko atau negara yang memerlukan vaksin polio sebelum memasuki suatu negara dapat diberikan vaksinasi IPV 4-12 bulan sebelum tanggal keberangkatan.
Baca Juga: Mengenal Polio dan Vaksin untuk Mencegahnya
Efek Samping Vaksinasi Polio
Vaksinasi polio tidak boleh diberikan kepada orang dengan riwayat reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap suntikan polio sebelumnya. Vaksinasi IPV dapat menimbulkan efek samping, meskipun risikonya sangat rendah. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin timbul, antara lain:
- Nyeri, bengkak, dan kemerahan pada lengan yang disuntik
- Demam ringan
- Nyeri sendi
- Pusing dan
- Muntah.
Bagi Sobat Sehat yang belum melakukan vaksinasi polio, bisa melengkapi status vaksinasi dengan Prosehat. Prosehat menyediakan layanan vaksinasi Polio IPV yang dapat dilakukan di Klinik Prosehat di Bekasi dan Palmerah, Jakarta Barat, atau di rumah.
Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut, silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya di nomor WhatsApp 08111816800 atau kunjungi situs web kesehatan.
Ditulis oleh: dr. Jessica Chintia
Diulas oleh: dr. Nurul L
Referensi
- PAPDI. Jadwal Imunisasi Dewasa Tahun 2021.
- Kementerian Kesehatan Indonesia. Emerging Infections Kementerian Kesehatan RI.
- Reza Yunusi. Tetap Sehat Selama Liburan di Luar Negeri.
- Kementerian Kesehatan Indonesia. Wabah Polio di Filipina, Indonesia Terus Waspada.