Manfaat Mengonsumsi Jus Pare Bagi Penderita Diabetes, Jangan Dilewatkan

Apakah Sobat Sehat pernah mencoba jus pare? Beberapa orang mungkin tidak menyukai minuman ini karena rasanya yang pahit. Padahal, mengkonsumsi jus pare bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, terutama bagi penderita diabetes. Lantas, apa saja manfaat jus pare untuk penderita diabetes? Simak penjelasan berikut ini.

Kandungan Nutrisi Labu Pare

Pare, karela, atau dikenal juga dengan pare merupakan tumbuhan merambat yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan maupun obat.

Labu pahit dianggap tanaman paling pahit di antara semua sayuran dan buah-buahan. Meski ukuran, tekstur, dan rasa pahitnya berbeda-beda tergantung di mana tanaman itu ditanam, pare kaya akan vitamin dan mineral yang baik untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk diabetes.

Kutipan Pusat Data Pangansebanyak satu cangkir pare mentah (93 gram) dicampur dengan 1/2 cangkir (118 ml) air, mengandung nutrisi sebagai berikut:

• Karbohidrat: 3,4 gram.
• Kalori: 16 kkal.
• Lemak: 0,2 gram.
• Protein: 0,9 gram.
• Serat: 2,6 gram.
• Vitamin C: 95 persen dari rekomendasi harian.
• Seng: 10 persen dari rekomendasi harian.
• Folat: 17 persen dari rekomendasi harian.
• Kalium: 6 persen dari rekomendasi harian.
• Besi: 5 persen dari rekomendasi harian.
• Vitamin A: 4 persen dari rekomendasi harian.

Manfaat Jus Pare untuk Penderita Diabetes

Selain sebagai bahan makanan, pare juga telah digunakan sebagai obat herbal untuk berbagai penyakit, termasuk diabetes tipe-2.

Buah ini setidaknya mengandung tiga zat aktif dengan sifat anti diabetes diantaranya charantiyang telah dipastikan memiliki efek penurun glukosa darah, vicindan senyawa mirip insulin yang dikenal sebagai p-polipeptida.

Zat-zat tersebut bekerja sendiri-sendiri atau bersama-sama untuk membantu menurunkan kadar gula darah.

Labu pahit juga diketahui mengandung lektin, mineral yang dapat menurunkan konsentrasi glukosa darah dengan bekerja pada jaringan perifer dan menekan nafsu makan; mirip dengan efek insulin pada otak.

Konsumsi pare dapat membantu sel-sel dalam tubuh Anda menggunakan glukosa dan memindahkannya ke hati, otot, dan lemak. Oleh karena itu, pare dianggap dapat memberikan efek hipoglikemik pada tubuh.

Pare bisa dikonsumsi dalam beberapa bentuk; Bisa dimakan sebagai buah, dibuat jus, bijinya bisa ditambahkan ke makanan dalam bentuk bubuk, atau diekstrak dari pare sebagai suplemen herbal.

Konsumsi jus pare dianjurkan pada pagi hari, apalagi saat perut masih kosong. Hanya saja, jika memiliki masalah asam lambung, lebih baik dikonsumsi setelah makan.

Baca juga: Minuman Aman untuk Penderita Diabetes, Nikmat dan Menyegarkan

Tips Minum Jus Pare yang Aman untuk Penderita Diabetes

Selain untuk mencegah diabetes, jus pare juga bisa dijadikan minuman yang cocok untuk seseorang yang sudah mengidap penyakit ini. Kemampuannya dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil tentu akan sangat bermanfaat, terutama dalam hal pencegahan komplikasi.

Namun, bagi penderita kencing manis (diabetes) harus memperhatikan beberapa hal, baik dari cara membuatnya maupun jumlah konsumsinya.

Pastikan Anda membatasi konsumsi pare tidak lebih dari 2 ons (atau lebih dari 2 buah) sehari. Jika berlebihan, konsumsi jus pare bisa menyebabkan sakit perut ringan hingga diare.

Selain itu, penderita diabetes juga sebaiknya tidak hanya mengandalkan jus pare untuk pengobatan diabetes. Agar tetap sehat, ubahlah gaya hidup menjadi lebih sehat, terutama dalam menerapkan pola makan dengan kadar gizi seimbang untuk mencegah peningkatan kadar gula darah.

Selain itu, sebaiknya hindari pemanis buatan yang tinggi gula dan tidak sehat. Pasalnya, hal ini hanya akan meningkatkan risiko melonjaknya gula darah.

Jika Anda ingin membuat jus pare tidak terlalu pahit, Anda bisa membuang semua biji di dalam pare dan mengupas kulit luarnya. Tambahkan juga beberapa tetes jeruk nipis agar air perasan pare terasa lebih segar.

Sekarang,, itulah manfaat jus pare untuk penderita diabetes beserta tips aman dalam mengkonsumsinya. Jika Anda berniat untuk meminum jus pare, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter ya. Semoga bermanfaat, Sobat Sehat!

DoctorHealthy | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi